Rabu, 12 Februari 2014

Petani Teh Nekat Jadi Calon Anggota Dewan

Petani Teh Nekat Jadi Calon Anggota Dewan




Asep Mulyana alias Asep Oco (39) warga Kampung Pasanggrahan, Desa Cilawu, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, seorang buruh pembuatan teh tubruk, nekat mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Garut. Asep tetap percaya diri melenggang jadi legislator meski hanya berbekal dukungan warga di Kampungnya dan keprihatinan dengan nasib buruh yang selalu tertindas.
Walaupun sudah tercatat di nomor urut 10 calon anggota legislatif dari Partai Gerindra , Asep tetap saja melaksanakan aktivitas sebagai buruh pembungkus teh, sekaligus menjualnya kepada para konsumen di sejumlah wilayah di Garut.
"Kalau saya tidak bekerja, dari mana saya nanti punya uang, untuk menghidupi anak istri dan menabung untuk biaya kampanye," ujarnya, Rabu 22 Januari 2014.
Sejauh ini Asep baru mengeluarkan dana sosialisasi pencalonannya sebesar Rp4 juta, untuk membuat atribut calon anggota legislatif berupa kartu nama dan stiker yang hampir seluruh dananya diperoleh dari sumbangan teman-teman seprofesi.
"Ya, Alhamdulillah banyak teman-teman yang menyumbang. Sudah saya buatkan atribut pencalegan," ungkap Asep.
Asep menuturkan, cara sosialisasi yang dilakukannya lebih efektif, yakni dengan cara langsung dari pintu ke pintu sambil mengedarkan teh tubruk dari warung satu ke warung lainnya secara estafet.
"Pokoknya sosialisasi dan kampanye nanti saya cari yang cai atah (gratis) biar tidak terlalu besar keluar dana, apalagi saya tidak punya modal besar," ucapnya sambil tersenyum.
Asep mengaku tak malu, walaupun harus keluar masuk kampung memperkenalkan diri sebagai calon anggota legislatif dengan mempergunakan sepeda motor milik pabrik teh tempat dia bekerja.
"Terkadang saya juga banyak dicemoohkan teman-teman, tapi saya tetap semangat, namanya juga usaha," tuturnya.
Tak banyak janji yang akan diperjuangkan apabila nanti terpilih menjadi anggota DPRD. Asep hanya ingin meningkatkan nasib buruh yang umumnya merupakan profesi warga Garut.
"Ya setidaknya saya bisa menaikkan Upah Minimum Kabupaten (UMK) sekarang di Garut UMK nya Rp1.080.000, tapi kenyataan di lapangan masih banyak yang dibayar Rp500 ribu, itu yang membuat saya prihatin," ujarnya.

Sumber : viva.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar