Petani Teh Nekat Jadi Calon Anggota Dewan

Walaupun sudah tercatat di nomor urut 10 calon anggota legislatif
dari Partai Gerindra , Asep tetap saja melaksanakan aktivitas sebagai
buruh pembungkus teh, sekaligus menjualnya kepada para konsumen di
sejumlah wilayah di Garut.
"Kalau saya tidak bekerja, dari mana saya nanti punya uang, untuk
menghidupi anak istri dan menabung untuk biaya kampanye," ujarnya, Rabu
22 Januari 2014.
Sejauh ini Asep baru mengeluarkan dana sosialisasi pencalonannya
sebesar Rp4 juta, untuk membuat atribut calon anggota legislatif berupa
kartu nama dan stiker yang hampir seluruh dananya diperoleh dari
sumbangan teman-teman seprofesi.
"Ya, Alhamdulillah banyak teman-teman yang menyumbang. Sudah saya
buatkan atribut pencalegan," ungkap Asep.
Asep menuturkan, cara sosialisasi yang dilakukannya lebih efektif,
yakni dengan cara langsung dari pintu ke pintu sambil mengedarkan teh
tubruk dari warung satu ke warung lainnya secara estafet.
"Pokoknya sosialisasi dan kampanye nanti saya cari yang cai
atah (gratis) biar tidak terlalu besar keluar dana, apalagi saya
tidak punya modal besar," ucapnya sambil tersenyum.
Asep mengaku tak malu, walaupun harus keluar masuk kampung
memperkenalkan diri sebagai calon anggota legislatif dengan
mempergunakan sepeda motor milik pabrik teh tempat dia bekerja.
"Terkadang saya juga banyak dicemoohkan teman-teman, tapi saya
tetap semangat, namanya juga usaha," tuturnya.
Tak banyak janji yang akan diperjuangkan apabila nanti terpilih
menjadi anggota DPRD. Asep hanya ingin meningkatkan nasib buruh yang
umumnya merupakan profesi warga Garut.
Sumber : viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar